ACID Database: 4 Pilar Menjaga Konsistensi & Keandalan Data

Ikuti webinar seputar bisnis terlengkap, baik bisnis online, offline, bisnis level UMKM, hingga tingkat korporat.

Tanggal

June 8, 2025

Author

Johanna Aprilia

Kategori

Share Blog

ACID adalah sebuah konsep penting dalam sistem database yang menjamin keandalan dan konsistensi data. 

Istilah ini sering digunakan dalam pengelolaan database, terutama yang bersifat transaksional. Konsep ACID sangat krusial dalam menjaga integritas data agar tetap utuh walaupun terjadi gangguan sistem.

Kalau kamu ingin memahami lebih dalam tentang acid database, bagaimana cara kerjanya, hingga fungsinya dalam sistem informasi, simak artikel ini sampai akhir!

Apa itu ACID Database?

ACID database adalah sekumpulan properti yang menjamin transaksi dalam sistem database dilakukan dengan aman, konsisten, dan dapat dipulihkan jika terjadi kegagalan. Konsep ini sangat penting dalam sistem yang menggunakan database seperti sistem perbankan, e-commerce, dan layanan publik lainnya.

Istilah ACID pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan komputer Jim Gray. Tujuannya adalah untuk menciptakan sistem transaksi yang andal. Dengan menerapkan ACID, database dapat menjaga kualitas data meskipun terjadi crash atau pemadaman sistem mendadak.

Tanpa adanya ACID, sistem database akan lebih rentan terhadap kehilangan atau korupsi data. Maka dari itu, pemahaman tentang acid database adalah sangat penting bagi para pengembang sistem.

Cara Kerja ACID

Cara kerja ACID mengandalkan empat prinsip utama untuk menjamin keamanan data dalam proses transaksi. Keempat prinsip tersebut saling melengkapi.

Setiap transaksi dalam sistem database harus melewati tahapan ACID. Proses ini menjamin data tetap valid meskipun terdapat berbagai operasi atau request yang dilakukan secara bersamaan.

Dengan begitu, sistem tetap berjalan secara reliable, baik dalam kondisi online maupun offline. ACID mencegah terjadinya inkonsistensi yang bisa merugikan pengguna maupun sistem.

Fungsi ACID

Sebelum membahas masing-masing fungsi ACID, penting untuk diketahui bahwa konsep ini menjadi dasar dari transaksi database yang sukses. Fungsi-fungsi dalam ACID bukan hanya menjaga stabilitas data, tetapi juga efisiensi sistem dalam mengelola transaksi.

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing fungsi utama ACID:

1. Atomicity

Atomicity menjamin bahwa setiap transaksi dianggap sebagai satu kesatuan. Artinya, transaksi akan berhasil seluruhnya atau tidak sama sekali.

Misalnya, jika kamu melakukan transfer uang dan listrik padam di tengah jalan, database akan membatalkan transaksi itu secara otomatis. Ini memastikan tidak ada data yang setengah tersimpan atau tidak lengkap.

Konsep ini sangat penting dalam mencegah kesalahan atau kehilangan data akibat transaksi yang gagal.

2. Consistency

Consistency memastikan bahwa data dalam database selalu berada dalam kondisi valid sebelum dan sesudah transaksi dilakukan.

Jika suatu aturan atau relasi data dilanggar saat proses transaksi, maka transaksi itu akan dibatalkan. Ini menjaga kualitas data dalam jangka panjang.

Dengan consistency, kamu tidak perlu khawatir terjadi duplikasi, kesalahan struktur data, atau perubahan tak sah.

3. Isolation

Isolation adalah kemampuan sistem database untuk memisahkan satu transaksi dari transaksi lainnya.

Jika dua pengguna mengakses file atau data yang sama secara bersamaan, maka isolation menjamin tidak ada benturan atau tumpang tindih data. Hasil akhir akan tetap akurat sesuai transaksi masing-masing.

Dalam sistem online seperti aplikasi keuangan, fungsi ini sangat penting untuk menghindari konflik data antar pengguna.

4. Durability

Durability menjamin bahwa data yang telah dikonfirmasi dalam transaksi tidak akan hilang meskipun sistem mengalami kegagalan.

Setelah transaksi sukses, data akan langsung disimpan secara permanen di sistem cloud atau server dedicated. Ini memastikan informasi tetap utuh dan bisa diakses kembali kapan saja.

Fungsi ini menjamin keamanan data dalam jangka panjang, termasuk saat pemulihan sistem setelah gangguan.

Contoh Penggunaan ACID Database

Contoh nyata penggunaan ACID banyak ditemukan pada sistem transaksi keuangan, seperti virtual banking atau sistem pembayaran digital. Misalnya, saat kamu mengirim uang lewat aplikasi, sistem database akan menerapkan ACID agar transaksi sukses dan tercatat dengan benar.

Contoh lainnya adalah saat membeli barang di situs e-commerce. Proses cek stok, pembayaran, hingga konfirmasi pengiriman akan melalui transaksi yang dijaga dengan konsep ACID.

Sistem hosting modern seperti cloud database juga menggunakan prinsip ACID untuk memastikan data pelanggan tetap aman dan konsisten dalam berbagai kondisi.

Sudah Tahu Apa itu ACID?

Dengan memahami apa itu acid database, sekarang kamu tahu pentingnya menjaga integritas data dalam berbagai sistem digital. ACID tidak hanya membantu menjaga konsistensi, tetapi juga menjamin keandalan data di berbagai sektor.

Kalau kamu ingin membangun sistem berbasis database yang stabil dan terpercaya, pastikan server yang kamu gunakan mendukung sistem ACID. Salah satu solusi terbaik yang bisa kamu pertimbangkan adalah layanan server dari DewaVPS.

Dengan hosting yang kuat dan dukungan server dedicated yang handal, kamu bisa membangun sistem online yang aman, cepat, dan tahan terhadap kegagalan.