5 Jenis-Jenis FTP Server Lengkap dengan Fungsinya!

Ikuti webinar seputar bisnis terlengkap, baik bisnis online, offline, bisnis level UMKM, hingga tingkat korporat.

Tanggal

July 22, 2025

Author

Johanna Aprilia

Kategori

Share Blog

Jenis-jenis FTP adalah hal penting yang perlu kamu pahami kalau kamu sering berurusan dengan pertukaran file lewat jaringan, baik untuk kebutuhan kerja, proyek kolaboratif, maupun pengelolaan website.

FTP (File Transfer Protocol) sendiri adalah protokol yang digunakan untuk mengirim dan menerima file antar komputer melalui jaringan internet. Tapi tahukah kamu, setiap jenis FTP server punya fitur, tingkat keamanan, dan fungsi yang berbeda-beda?

Memilih jenis FTP yang tepat bisa membuat proses transfer file jadi lebih cepat, efisien, dan tentu saja lebih aman. Nah, biar kamu nggak bingung, yuk kenali jenis-jenis FTP server beserta fungsi, kelebihan, dan kekurangannya!

1. Anonymous FTP

Anonymous FTP adalah jenis server yang memungkinkan siapa saja mengakses file tanpa perlu login. Jadi, kamu nggak perlu repot-repot masukkan username atau password—langsung akses aja!

Jenis ini biasanya dipakai di situs open-source, repositori publik, atau portal distribusi perangkat lunak, di mana file yang dibagikan memang bersifat bebas diunduh siapa saja.

Fungsi Utama

Anonymous FTP digunakan untuk membagikan file publik secara cepat dan praktis, tanpa prosedur login yang ribet. Cocok untuk mendistribusikan dokumentasi, software, atau data open-access lainnya.

Kelebihan

  • Akses super mudah tanpa autentikasi.
  • Bebas repot mengelola akun pengguna.
  • Ideal untuk file publik berukuran besar.

Kekurangan

  • Hampir tidak ada keamanan.
  • Nggak cocok untuk file yang bersifat pribadi atau sensitif.
  • Tidak ada pelacakan aktivitas pengguna.

2. Password-Protected FTP

Berbeda dengan Anonymous FTP, Password-Protected FTP mengharuskan pengguna login terlebih dahulu dengan username dan password. Jenis ini adalah yang paling umum digunakan untuk keperluan internal.

Biasanya dipakai oleh perusahaan, organisasi, atau individu yang ingin membatasi akses hanya pada orang-orang tertentu.

Fungsi Utama

Melindungi file dari akses sembarangan. Hanya pengguna yang sudah diberi izin yang bisa masuk, mengunggah, atau mengunduh data.

Kelebihan

  • Jauh lebih aman dibanding Anonymous FTP.
  • Bisa mengatur izin dan peran pengguna.
  • Cocok untuk kolaborasi dalam tim kecil hingga menengah.

Kekurangan

  • Belum menggunakan enkripsi, jadi data tetap bisa disadap.
  • Rentan jika password tidak kuat.
  • Masih kurang aman dibanding protokol FTP modern seperti SFTP.

3. FTP Secure (FTPS)

FTPS adalah versi FTP yang lebih canggih karena dilengkapi enkripsi melalui protokol SSL/TLS. Jadi, semua data yang dikirim dan diterima akan dilindungi agar tidak mudah disadap atau dicuri.

Jenis ini banyak dipakai di industri yang menangani data sensitif, seperti lembaga keuangan, layanan kesehatan, atau sistem manajemen data perusahaan.

Fungsi Utama

Mengamankan transfer data antara client dan server dengan mengenkripsi koneksi menggunakan SSL atau TLS.

Kelebihan

  • Koneksi terenkripsi, lebih aman.
  • Kompatibel dengan banyak software FTP client.
  • Sesuai dengan standar keamanan regulasi tertentu.

Kekurangan

  • Setup dan konfigurasi lebih kompleks.
  • Butuh sertifikat SSL.
  • Tidak semua jaringan mendukung FTPS secara langsung.

4. FTPES (FTP over Explicit SSL/TLS)

FTPES adalah varian dari FTPS yang menggunakan enkripsi secara eksplisit lewat perintah AUTH TLS. Saat pertama kali terhubung, koneksinya masih seperti FTP biasa, tapi kemudian bisa “di-upgrade” jadi koneksi aman.

Kelebihan utamanya adalah fleksibilitas, sehingga kamu bisa memilih mau pakai enkripsi atau tidak, tergantung kebijakan server.

Fungsi Utama

Memberikan opsi keamanan tambahan tanpa harus selalu menggunakan mode terenkripsi. Cocok buat sistem yang butuh kompatibilitas tinggi tapi tetap ingin menjaga keamanan data.

Kelebihan

  • Bisa menyesuaikan tingkat keamanan sesuai kebutuhan.
  • Didukung banyak software FTP modern.
  • Lebih fleksibel dibanding FTPS yang langsung aman secara default.

Kekurangan

  • Kalau tidak dikonfigurasi dengan baik, bisa tetap berjalan tanpa enkripsi.
  • Perlu sinkronisasi pengaturan antara client dan server.
  • Tidak cocok untuk sistem dengan standar keamanan super ketat.

5. SFTP (SSH File Transfer Protocol)

Meski namanya mirip, SFTP sebenarnya adalah protokol yang berbeda sepenuhnya dari FTP. Ia berjalan di atas protokol SSH (Secure Shell) dan menawarkan keamanan paling tinggi dibanding semua jenis FTP lainnya.

Karena menggunakan port SSH, semua proses transfer data, otentikasi, hingga perintah manajemen file berjalan dalam koneksi yang sepenuhnya terenkripsi.

Fungsi Utama

Mengelola dan mentransfer file dengan tingkat keamanan maksimal. Cocok untuk kebutuhan sensitif seperti deploy aplikasi, pengelolaan file di server Linux, atau backup data rahasia.

Kelebihan

  • Semua aktivitas termasuk perintah dan kredensial dienkripsi total.
  • Lebih tahan terhadap penyadapan dan eksploitasi.
  • Tidak butuh port tambahan, cukup port SSH (biasanya 22).

Kekurangan

  • Tidak didukung oleh software FTP lama.
  • Konsumsi resource (CPU dan RAM) lebih besar.
  • Setup awal bisa agak membingungkan untuk pemula.

Jadi, Jenis FTP Server Mana yang Cocok Buat Kamu?

Sekarang kamu sudah tahu ada berbagai jenis FTP server dengan fungsi dan keunggulannya masing-masing. Pilihan terbaik tentu tergantung kebutuhan kamu:

  • Untuk distribusi file publik? Anonymous FTP cukup.
  • Untuk kolaborasi dengan kontrol akses? Gunakan Password-Protected FTP.
  • Untuk keamanan ekstra? Pilih FTPS, FTPES, atau SFTP sesuai sistem dan kemampuan kamu.


Dan kalau kamu ingin pengalaman FTP yang cepat, stabil, dan aman, kamu bisa mulai dengan server dari DewaVPS. Kami menyediakan berbagai pilihan VPS, cloud server, dan dedicated server yang sudah siap digunakan untuk FTP lengkap dengan dukungan enkripsi dan firewall.