Beda Nginx vs Apache, Mana Web Server yang Lebih Baik?

Ikuti webinar seputar bisnis terlengkap, baik bisnis online, offline, bisnis level UMKM, hingga tingkat korporat.

Tanggal

September 29, 2025

Author

Johanna Aprilia

Kategori

Share Blog

Performa website sangat dipengaruhi oleh web server yang digunakan. Web server bertugas mengatur permintaan dari pengguna dan menyajikan konten agar dapat diakses. Tanpa web server, website berpotensi mengalami keterlambatan akses bahkan downtime.

Nginx dan Apache menjadi dua web server yang populer. Keduanya sudah digunakan oleh jutaan website di seluruh dunia, mulai dari skala kecil hingga besar. Meski sama-sama berfungsi sebagai web server, keduanya memiliki arsitektur serta keunggulan yang berbeda.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang apa itu Nginx dan Apache, bagaimana perbedaan keduanya, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Baca juga: Pengertian Web Server dan Perannya dalam Performa Website

Apa itu Nginx?

Nginx adalah web server open-source yang dirilis pada tahun 2004 oleh Igor Sysoev untuk mengatasi C10K problem, yaitu tantangan dalam menangani 10.000 koneksi klien secara bersamaan. 

 

Jadi, tidak hanya sebagai reverse proxy, load balancer, dan HTTP cache, Nginx juga unggul dengan arsitektur event-driven yang hemat resource dan mampu melayani ribuan koneksi.

Menurut data W3Techs, Nginx digunakan 33,5% website dan 30,1% di antaranya adalah situs terpopuler dunia. Tak heran, perusahaan besar mengandalkannya untuk menjaga performa di tengah lonjakan trafik, seperti Netflix, YouTube, dan lainnya.

Meski begitu, Nginx juga memiliki kekurangan, seperti konfigurasi yang lebih kompleks serta kurva belajar yang lebih curam dibandingkan Apache. Namun, dengaan performa tinggi, efisiensi resource, dan skalabilitasnya, Nginx menjadi web server paling andal di industri.

Apa itu Apache?

Apache adalah web server open-source yang dirilis pada tahun 1995 oleh Apache Software Foundation yang dikenal luas berkat fleksibilitas tinggi, dukungan komunitas besar, serta kompatibilitasnya dengan berbagai CMS seperti WordPress, Drupal, dan Joomla.

Apache menggunakan arsitektur berbasis process atau thread, di mana setiap permintaan diproses dengan membuat proses baru sesuai konfigurasi Multi-Processing Module (MPM). Dukungan file .htaccess juga memudahkan pengaturan langsung dari tiap direktori proyek.

 

Menurut W3Techs (September 2025), Apache digunakan oleh 25,7% website dan menempati posisi kedua setelah Nginx. Kelebihannya terletak pada fleksibilitas modul, integrasi PHP yang mudah, dan dukungan luas. Sayangnya, konsumsi resource yang lebih tinggi membuat performanya kurang optimal untuk file statis besar atau trafik tinggi. 

Perbedaan Nginx vs Apache

Meskipun Nginx dan Apache sama sama melayani permintaan dari klien ke server, namun mereka memiliki beberapa faktor perbedaan. Berikut adalah perbedaan Nginx dan Apache.

1. Cara kerja

Nginx menerapkan arsitektur event-driven yang memungkinkan satu proses menangani ribuan koneksi sekaligus. Sehingga lebih efisien dalam penggunaan CPU dan RAM, stabil di bawah beban tinggi, dan ideal untuk situs dengan trafik besar. Namun, konfigurasi dan penyesuaian modul kadang lebih teknis, sehingga memerlukan pemahaman lebih dalam.

Sebaliknya, Apache berbasis thread atau process, di mana setiap permintaan klien ditangani oleh proses atau thread baru. Pendekatan ini mudah dipahami dan fleksibel, terutama dengan dukungan file .htaccess. Kelemahannya, model ini cenderung boros sumber daya dan kurang efisien saat menangani ribuan koneksi simultan.

2. Performa

Nginx unggul pada respons cepat dan penggunaan sumber daya yang rendah. Dengan arsitektur event-driven, satu worker process bisa menangani ribuan koneksi tanpa membebani CPU dan RAM. Banyak perusahaan besar seperti Netflix dan Dropbox memilih Nginx karena kestabilannya di trafik tinggi.

Sementara itu, Apache tetap andal untuk situs kecil hingga menengah, tetapi performanya cenderung menurun saat lalu lintas meningkat. Model berbasis thread atau process membuat penggunaan memori dan CPU lebih tinggi.

Akibatnya, server dengan kapasitas terbatas bisa cepat kewalahan saat menangani banyak koneksi. Meski begitu, untuk situs dengan trafik moderat, Apache masih cukup memadai.

3. Kemudahan konfigurasi

Apache lebih unggul dari sisi fleksibilitas konfigurasi. Dukungan .htaccess membantu pengaturan hak akses dan fitur lain tanpa akses root. 

Hasilnya, Apache lebih ramah bagi pengguna pemula atau proyek dengan banyak direktori berbeda. Tidak hanya itu, Apache juga memiliki banyak modul resmi yang bisa diaktifkan sesuai kebutuhan.

Nginx, meskipun lebih ringan dan cepat, tidak mendukung .htaccess. Semua konfigurasi dilakukan di file utama, sehingga lebih aman dan efisien, tetapi memerlukan pemahaman teknis lebih mendalam.

4. Keamanan

Kedua web server menawarkan fitur keamanan standar, seperti kontrol akses, autentikasi, dan enkripsi SSL/TLS. Nginx menekankan konfigurasi sederhana namun efektif, yang mengurangi risiko kesalahan pengaturan.

Apache memberikan fleksibilitas lebih lewat .htaccess. Namun, fleksibilitas ini bisa menjadi celah jika konfigurasi tidak diperhatikan dengan benar. 

Jadi, Pilih Nginx atau Apache?

Nginx dan Apache menawarkan keunggulan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan website. Nginx unggul dalam hal performa, efisiensi sumber daya, dan kemampuan menangani trafik tinggi, sehingga ideal untuk situs besar. 

Sementara itu, Apache menawarkan fleksibilitas konfigurasi, dukungan modul yang luas, dan kemudahan integrasi dengan berbagai CMS, sehingga tetap relevan untuk situs kecil hingga menengah.

Memilih Nginx atau Apache sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan website dan kapasitas server. Untuk trafik tinggi dan performa maksimal, Nginx lebih optimal, sedangkan Apache unggul untuk fleksibilitas konfigurasi. Di DewaVPS, kedua web server ini bisa dimanfaatkan sesuai tujuan, sehingga website tetap stabil.

Kategori

Artikel Lainnya

apache adalah
Apache HTTP Server: Pengertian dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Apache HTTP Server atau Apache adalah software server bersifat open source yang digunakan untuk melayani...
nginx vs apache
Beda Nginx vs Apache, Mana Web Server yang Lebih Baik?
Performa website sangat dipengaruhi oleh web server yang digunakan. Web server bertugas mengatur permintaan...
nginx adalah
Mengenal Apa Itu Nginx: Solusi Terbaik untuk Mempercepat Website Kamu!
Nginx adalah web server paling populer yang banyak digunakan untuk mempercepat performa website. Keunggulannya...
jenis-jenis server
10+ Kenali Jenis-Jenis Server dari Mail Server hingga Web Server
Jenis-jenis server memiliki peran penting dalam mendukung hampir semua aktivitas digital yang kita lakukan...
web server adalah
Pengertian Web Server dan Perannya dalam Performa Website
Web server adalah komponen penting yang bekerja di balik layar setiap kali kita membuka website di browser....
server adalah
Memahami Pentingnya Server dalam Pengelolaan Sistem Digital
Dalam dunia komputasi, server adalah sistem yang menyediakan layanan, data, atau sumber daya tertentu...
jenis-jenis ftp server
5 Jenis-Jenis FTP Server Lengkap dengan Fungsinya!
Jenis-jenis FTP adalah hal penting yang perlu kamu pahami kalau kamu sering berurusan dengan pertukaran...
ftp server adalah
Mengenal FTP Server sebagai Solusi Aman untuk Transfer File Besar
Pernah merasa kesulitan saat harus kirim file berukuran besar antar perangkat atau antar rekan kerja?...
acid database adalah
ACID Database: 4 Pilar Menjaga Konsistensi & Keandalan Data
ACID adalah sebuah konsep penting dalam sistem database yang menjamin keandalan dan konsistensi data. ...