Memahami Pentingnya Server dalam Pengelolaan Sistem Digital

Ikuti webinar seputar bisnis terlengkap, baik bisnis online, offline, bisnis level UMKM, hingga tingkat korporat.

Tanggal

August 27, 2025

Author

Johanna Aprilia

Kategori

Share Blog

Dalam dunia komputasi, server adalah sistem yang menyediakan layanan, data, atau sumber daya tertentu kepada perangkat lain yang disebut klien melalui jaringan. Server dapat berbentuk perangkat keras fisik (bare-metal) maupun mesin virtual yang berjalan di atas infrastruktur cloud.

 

Server tidak hanya menyimpan data, tetapi juga memproses permintaan (request) dan mengirimkan hasil (response) melalui protokol komunikasi standar, seperti HTTP/HTTPS, SMTP, FTP, atau DNS. 

Dengan demikian, server merupakan komponen fundamental dalam arsitektur jaringan modern, baik di lingkungan on-premises maupun cloud. Lebih jelas, simak artikel di bawah ini!

Baca juga: Mengenal FTP Server sebagai Solusi Aman untuk Transfer File Besar

Apa itu Server?

Server adalah perangkat khusus yang berfungsi melayani permintaan dari klien melalui jaringan, baik untuk mengakses data, menjalankan aplikasi, maupun menyediakan layanan tertentu. Server dapat berupa perangkat keras fisik (bare-metal server) dan mesin virtual.

 

Adanya proses tersebut memungkinkan layanan digital seperti website, aplikasi bisnis, maupun sistem email dapat diakses secara terpusat, konsisten, dan real-time.

Dalam praktiknya, server berperan sebagai komponen inti infrastruktur TI modern, yang mendukung skalabilitas, keamanan, dan efisiensi operasional. Tanpa server, layanan digital tidak akan dapat berjalan secara terstruktur maupun terdistribusi.

Bagaimana Cara Kerja Server?

Server bekerja dengan prinsip request-response. Artinya, perangkat klien (laptop, ponsel, atau komputer) mengirimkan permintaan ke server, lalu server memproses permintaan tersebut dan mengirimkan respons kembali. Sebagai contoh:

 

  1. Saat mengetik “www.dewavps.com” , browser mengirim request ke web server.
  2. Web server mencari data halaman yang diminta.
  3. Server lalu mengirim respons berupa halaman website ke browsermu.

 

 

Analogi sederhananya, server dapat diibaratkan sebagai dapur di restoran: pengunjung (klien) memesan makanan, dapur (server) menyiapkan pesanan, lalu mengantarkannya kembali ke meja pengunjung.

Baca juga: Pengertian Web Server dan Perannya dalam Performa Website

Fungsi Server

Server memiliki berbagai fungsi yang sangat bergantung pada jenis layanan yang dijalankan serta kebutuhan organisasi. Berikut fungsi-fungsi servernya, yaitu:

1. Data Management

Database server bertugas menyimpan, mengelola, dan memproses data dalam jumlah besar. Dengan adanya server ini, perusahaan dapat menjaga integritas, konsistensi, serta ketersediaan data yang digunakan aplikasi maupun pengguna.

Adanya database server mendukung sistem manajemen basis data seperti MySQL, PostgreSQL, hingga NoSQL seperti MongoDB. Fungsi ini sangat vital untuk bisnis yang bergantung pada data real-time, seperti e-commerce, perbankan, atau SaaS.

Baca juga: Apa Itu MySQL? Database Open Source yang Jalankan Jutaan Website

2. Application Delivery

Application server menyediakan lingkungan terpusat untuk mengeksekusi aplikasi yang diakses oleh banyak pengguna secara bersamaan. Server jenis ini mendukung middleware, API, dan service layer yang memungkinkan aplikasi bisnis berjalan dengan stabil dan aman.

Melalui application server, perusahaan dapat memisahkan logika bisnis dari antarmuka pengguna, sehingga meningkatkan skalabilitas dan kemudahan integrasi dengan sistem lain.

Baca juga: Apa Itu REST API? Jembatan Komunikasi Antar Aplikasi Modern

3. Content Delivery

Web server bertugas menyajikan konten website, baik dalam bentuk teks, gambar, video, maupun aplikasi web yang akan ditujukan kepada pengguna dengan performa tinggi dan latency rendah. 

Fungsi ini sangat penting untuk menjaga pengalaman pengguna, terutama pada website dengan traffic besar. Sebab dalam prakteknya, web server sering dipadukan dengan Content Delivery Network (CDN) agar distribusi konten lebih cepat dan efisien di berbagai lokasi geografis.

4. Email Handling

Mail server mengelola proses pengiriman, penerimaan, dan penyimpanan email menggunakan protokol standar seperti SMTP, IMAP, dan POP3. Server ini memastikan komunikasi email berjalan aman, cepat, dan dapat diandalkan. 

Dalam lingkungan korporasi, mail server juga dilengkapi fitur keamanan tambahan seperti spam filtering, enkripsi, serta integrasi dengan sistem directory (misalnya active directory) untuk manajemen akun.

Baca juga: SMTP vs POP3 vs IMAP: Bedakan Protokol Email & Fungsinya

5. Network Services

Network service server seperti DNS, DHCP, dan file server berfungsi menjaga ketersediaan layanan dasar jaringan. Dengan fungsi-fungsi di bawah ini:

DNS server menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP, DHCP server mendistribusikan alamat IP ke perangkat dalam jaringan, sementara file server menyediakan akses terpusat untuk berbagi dokumen antar pengguna. 

Tanpa server ini, operasional jaringan perusahaan tidak akan berjalan secara efisien.

Baca juga: DHCP Server vs DHCP Client: Apa Bedanya di Jaringanmu?

6. Security & Access Control

Server juga berperan penting dalam keamanan dan kontrol akses. Mulai dari konfigurasi firewall, load balancer, intrusion detection system (IDS), hingga authentication server (LDAP, RADIUS).

Adanya fungsi-fungsi tersebut memungkinkan perusahaan menjaga integritas sistem sekaligus memastikan hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses data sensitif. 

Selain itu, server juga mendukung strategi high availability (HA) dan redundancy untuk meminimalkan downtime dan meningkatkan reliability layanan.

Jenis-Jenis Server

Terdapat berbagai macam jenis server yang digunakan sesuai kebutuhan. Berikut beberapa yang paling umum, di antaranya:

 

  • Web Server → Menyediakan halaman website kepada pengunjung.
  • Database Server → Menyimpan dan mengelola data aplikasi.
  • Mail Server → Mengatur proses kirim dan terima email.
  • File Server → Menyimpan dan berbagi file di jaringan perusahaan.
  • Application Server → Menjalankan aplikasi tertentu agar bisa diakses banyak pengguna.
  • DNS Server → Menerjemahkan alamat domain menjadi alamat IP.

 

Baca juga: 10+ Kenali Jenis-Jenis Server dari Mail Server hingga Web Server

Kelebihan & Kekurangan Server

Server memiliki berbagai keunggulan yang menjadikannya fondasi utama sistem informasi modern, namun juga memiliki keterbatasan yang perlu dipertimbangkan. Berikut kelebihan dan kekurangannya, yakni:

Kelebihan Server

 

1. Mudah dikembangkan

Server modern mendukung vertical scaling (upgrade CPU, RAM, storage) maupun horizontal scaling (penambahan node baru). Dengan fleksibilitas ini, kapasitas dapat ditingkatkan mengikuti pertumbuhan aplikasi, traffic, maupun data, tanpa perlu migrasi besar-besaran.

 

2. Pengelolaan praktis

Melalui kelebihan ini, semua data, aplikasi, dan layanan dapat dikendalikan dari satu pusat. Dengan begitu administrasi, monitoring, backup, serta kontrol akses pengguna lebih dimudahkan. Bagi organisasi, sentralisasi juga mempercepat penerapan kebijakan keamanan dan compliance.

 

3. Kinerja tinggi

Server enterprise dirancang untuk menangani ribuan hingga jutaan request per detik dengan latency rendah. Ditambah dengan konfigurasi load balancing, caching, dan clustering, server yang mampu menyediakan performa konsisten sekaligus menjaga tingkat ketersediaan layanan (uptime) tinggi.

 

4. Integrasi keamanan

Dalam memproteksi server, kamu dapat memadukannya dengan berbagai mekanisme keamanan, seperti enkripsi (TLS/SSL), autentikasi multi-faktor (MFA), intrusion detection system (IDS/IPS), hingga compliance standar industri (misalnya ISO 27001, HIPAA, atau PCI DSS).

Kekurangan

 

1. Biaya tinggi

Implementasi server memerlukan biaya signifikan, meliputi hardware berkinerja tinggi, lisensi software, data center, bandwidth, serta maintenance. Untuk infrastruktur besar, tambahan biaya datang dari redundansi, disaster recovery, dan security compliance.

 

2. Butuh keahlian teknis

Server tidak hanya sekadar di-deploy, tapi juga membutuhkan konfigurasi mendalam, patching rutin, monitoring, dan kapasitas perencanaan. Tanpa tim IT yang kompeten, pengelolaan server bisa menimbulkan downtime atau masalah keamanan.

 

3. Rawan jadi titik lemah

Server tunggal dapat menjadi bottleneck sekaligus titik kegagalan. Jika terjadi kerusakan hardware atau serangan siber, layanan bisa terhenti sepenuhnya. Oleh karena itu, dibutuhkan redundansi, clustering, dan sistem failover untuk menjaga kontinuitas layanan.

 

4. Ada batas kemampuan

Meskipun scalable, server tetap memiliki keterbatasan. Skalabilitas vertikal bergantung pada kapasitas hardware, sementara horizontal scaling membutuhkan desain arsitektur aplikasi yang stateless agar tidak menimbulkan kompleksitas tambahan.

Sudah Tahu Pengertian Server?

Server adalah komponen esensial dalam infrastruktur TI modern, berperan sebagai pusat pengelolaan data, aplikasi, dan layanan jaringan. Perlu diingat bahwa, pemilihan server baik dalam virtual maupun cloud, harus disesuaikan dengan kebutuhan.

Bagi organisasi yang membutuhkan layanan server dengan reliabilitas tinggi, dukungan keamanan kelas enterprise, dan fleksibilitas cloud, solusi untuk menggunakan DewaVPS adalah pilihan yang tepat!